ASPEDI Bagi-bagi Kujang Pajajaran Lestarikan Warisan “Karuhun” Siliwangi
Bogor, SERAMBINUSANTARA.com – Kabupaten dan Kota Bogor merupakan wilayah penting bagi sejarah perjalanan urang Sunda. Bahkan Bogor dikenal sebagai ibu kandung budaya Sunda dan akar peradaban Nusantara.
Bogor tercatat sebagai dayeuh alias ibu kota Kerajaan Sunda Pakuan Pajajaran dengan maharaja paling sohor di seantero Nusantara, Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi.
Prabu Siliwangi memiliki ageman alias senjata pusaka pegangan berupa kujang. Karenanya, warga Bogor menjadikan Kujang ikon dan landmark kota, sebagai bentuk penghormatan pada sang prabu.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang Asosiasi Pengusaha Jasa Dekorasi Indonesia (DPC ASPEDI) Kabupaten Bogor, Edi Wijaya merasa terpanggil ambil bagian dalam melestarikan kujang Pajajaran dan berbagai bentuk warisan peninggalan karuhun Sunda lainnya.
Oleh karenanya, kegiatan talk show “Fenomena Wedding 2024 dan Persiapan Wedding 2025” di Cileungsi pada Selasa (10/9/2024) dimanfaatkan sebagai wahana pengenalan Kujang Pajajaran pada para insan dekorasi Kabupaten Bogor.
Tak ayal wahana gelar wicara para pengurus dan anggota ASPEDI tersebut menjadi ajang bagi-bagi Kujang Pajajaran. Pihak panitia membagikan lima buah kujang pada sejumlah nara sumber yang dihadirkan.
“Budaya akan lestari kalau hidup manunggal dengan masyarakat penggunanya dan senapas dengan denyut kehidupan habitatnya. Budaya hanya akan lestari kalau dijaga dan dipelihara,” tegas Edi Wijaya.
Pembagian Kujang Pajajaran sebagai cinderamata acara, terang Edi, sebagai ikhtiar untuk menanamkan rasa bangga dan rasa memiliki terhadap warisan budaya para leluhur Sunda Bogor.
Edi menyerukan semua pihak dan pemangku kepentingan di Bogor peduli. Kalau bukan orang Bogor siapa lagi yang akan melestarikan warisan adiluhung Sunda Pajajaran? Sekecil apa pun kontribusi yang bisa kita lakukan, memiliki arti penting dalam menjaga peninggalan leluhur.
“Budaya hanya akan bertahan dan lestari di tengah masifnya gempuran modernitas kalau masyarakat penggunanya peduli,” demikian Ketua DPC ASPEDI Kabupaten Bogor, Edi Wijaya.
Ahmad Fahir