Ulama Terkemuka Bogor Pimpin Doa Pengabadian Nama Jalan Raden Santri Wijaya Kusuma Desa Bojong
SERAMBINUSANTARA.com, Bojong – Ulama terkemuka Bogor, KH Mustofa Abdullah bin Nuh, Lc, menziarahi makam Raden Santri Wijaya Kusuma di Keramat Pasarean, Kampung Bojong Lebak, RT 03/ RW 08, Desa Bojong, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Sabtu (5/8/2023). Selain berziarah, Abah Toto juga memimpin doa pengabadian nama Jalan Raden Santri Wijaya Kusuma dan tabur bunga di makam sang tokoh.
Kiai Toto merupakan Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bogor. Ia juga tercatat sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor periode 2017-2022.
Selain itu, Abah Toto juga merupakan Ketua Yayasan Islamic Centre (YIC) Al-Ghazaly, Kota Paris, Kebonkalapa, Keamatan Bogor Tengah, salah satu lembaga pendidikan Islam terkemuka di Bogor, pimpinan Kanzus Sholawat Cabang Bogor serta putra pahlawan nasional dari Jawa Barat, KH Abdullah Bin Nuh. Tokoh ulama yang akrab disapa Mama Abdullah Bin Nuh dikenal sebagai tokoh pejuang yang produktif, wartawan, sastrawan, dan ilmuan yang karyanya diakui dunia internasional.
Mama Abdullah Bin Nuh merupakan orang yang pertama menyebarkan dan mempublikasi berita kemerdekaan Indonesia ke media-media berbahasa Arab di Timur Tengah. Sehingga dalam tempo singkat negara-negara Timur Tengah dan banyak negara di berbagai penjuru dunia mengakui kemerdekaan Indonesia yang diproklamirkan pada 17 Agustus 1945.
Abdullah Bin Nuh lahir dan besar di Cianjur. Ia menimba ilmu ke sejumlah pesantren di Cianjur hingga Jawa Tengah dan Jawa Timur. Mama Abdullah meninggal dan dimakamkan di Kota Bogor. Ia tercatat sebagai cucu Wiratanu Cikundul (pendiri dan raja Cikundul), Raden Aria Jayasasana alias Dalem Cikundul, Cianjur.
Kehadiran Kiai Mustofa Abdullah Bin Nuh ke Keramat Pasarean, tentu mengagetkan panitia dan peserta kegiatan yang hadir. “Kedatangan Pangersa Abah Toto sebagai wujud penghormatan beliau kepada para ulama sepuh masa silam. Bagi warga Bojong, hal tersebut bermakna, pengakuan masyarakat Bogor terhadap sosok dan keramat Abah Raden Santri,” kata Ahmad Fahir, ketua panitia kegiatan.
Abah Toto melakukan sejumlah aktivitas selama menghadiri kegiatan di Keramat Pasarean. Antara lain ia menziarahi makam Raden Santri Wijaya Kusuma.
“Energi Fadhilah Syaikh Raden Santri Wijaya Kusuma sangat besar. Kita berhutang jasa pada beliau atas apa yang dikontribusikan selama hidupnya kepada masyarat luas,” kata Abah Toto dalam sesi dialog dengan para peserta.
Dia melanjutkan, “Orang-orang soleh spserti beliau pada hakekatnya tidak mati. Allah memberikan rizki istimewa, sehingga walaupun sudah pindah alam, namun dapat beraktivitas layaknya orang masih hidup. Para wali dan orang-orang soleh tetap beribadah di alamnya.”
Selanjutnya, Abah Toto juga didapuk memimpin doa “Suraan” 1445 dan tasyakuran peresmian nama Jalan Raden Santri Wijaya Kusuma.
Alumnus Pondok Pesantren Krapyak Jogjakarta ini turut melakukan tabur bunga di makam Raden Santri Wijaya Kusuma, sebagai simbol doa dan “tabaaruk”.
Kegiatan Abah Toto di Keramat Pasarean ditutup dengan doa gunting pita peresmian nama Jalan Raden Santri Wijaya Kusuma dan foto bersama dengan para tokoh dan budayawan Bogor serta keluarga besar keturunan Raden Santri Wijaya Kusuma.
Rusmana