Warga Desa Bojong Kemang Peringati Haul Tokoh Penyebar Islam Raden Santri Wijaya Kusuma

SERAMBINUSANTARA.com –  Warga Kampung Sawah, RW 06, Desa Bojong, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menyelenggarakan haul akbar tokoh ulama penyebar Islam di desa setempat, Raden Santri Wijaya Kusuma, Jumat (4/2/2022), bertepatan dengan 2 Rajab 1443 H.

Peringatan Haul Akbar Raden Santri Wijaya Kusuma digagas oleh Ketua Majelis Sholawat Fatih Yayasan At-Tawassuth, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Ahmad Fahir.

Haul Raden Santri diikuti 150 orang, terdiri atas jamaah kaum ibu, kaum bapak dan siswa Madrasah Diniyah. Sejumlah jamaah berasal dari luar Desa Bojong, antara lain dari Desa Pondokudik, Kecamatan Kemang, dan Desa Cimulang, Kecamatan Rancabungur.

Haul tersebut mengangkat tema “Meneladani Perjuangan Dakwah Raden Santri Wijaya Kusuma dalam Membumikan Ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah di Tengah Masyarakat.”

Ketua Panitia Haul Raden Santri Wijaya Kusuma, Ahmad Fahir mengemukakan, sejak tahun 2015 alias bulan Rajab 1436 H, pihaknya aktif menyelenggarakan haul sang tokoh, dengan melibatkan para ahli waris keturunan, para muhibbin dan masyarakat luas.

“Haul Raden Santri Wijaya Kusuma dilaksanakan pertama kali tahun 2015 di makam Keramat Pasarean, Desa Bojong, Kemang. Saya sendiri yang menggagas dan inisiatornya,” ujar Fahir.

Setelah itu setiap tahun Fahir menyelenggarakan Haul Raden Santri Wijaya Kusuma bersama para siswa Madrasah Diniyah yang diasuhnya.

Peringatran haul Raden Santri tahun ini dirangkai dengan haul kakek – nenek Ketua Yayasan At-Tawassuth, Ahmad Fahir, yakni haul ke-36 Bah Jainin bin Sarim, haul ke-31 Mak Sani binti Naidan serta haul akbar para arwah semua keluarga besar jamaah Majelis Sholawat Fatih.

Peringatan Haul Akbar Raden Santri Wijaya Kusuma dan Keluarga Besar Jaamaah Sholawat Fatih, Yayasan At-Tawassuth, Desa Bojong, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jumat (4/2/2022).

Ketua Bidang Infokom Dewan Adat Sunda Langgeng Wisesa (SLW) ini menuturkan, Raden Santri Wijaya Kusuma merupakan ulama keturunan Raden Arya Wiratanudatar pendiri dan raja pertama, Kerajaan Cikundul, yang memiliki pemgaruh sangat kuat dalam menyebarkan Islam di wilayah Cianjur, Bogor, Sukabumi, Bekasi, Karawang, Puurwakarta hingga Limbangan, Garut.

Fahir mrenuturkan, Raden Santri Wijaya Kusuma merupakan ulama penyebar Islam wilayah Desa Bojong dan sekitarnya. Ia adalah orang yang melakukan babat alas di desa yang dahulu masuk wilayah Kecamatan Semplak, Kabupaten Bogor tersebut.

“Beliau merupakan ulama yang berjasa menyebarkan dan membumikan ajaran Islam ahlussunnah waljamaah di Desa Bojong dan sekitarnya pada abad 19-20 M,” kata Fahir.

Pengaruhnya se-eks wilayah Kecamatan Semplak, yang pada tahun 1996 dimekarkan dan terbagi dalam empat wilayah kecamatan di Kabupaten dan Kota Bogor, yaitu Kemang, Rancabungur, dan Sukaraja Kabupaten Bogor serta Kecamatan Bogor Barat dan Tanahsareal, Kota Bogor.

Ahmad Fahir menuturkan, Raden Santri Wijaya Kusuma merupakan kakek buyut dari jalur kedua orang tua ibunya. Kendatri demikian, heringatan haul Raden Santri Wijaya Kusuma dilgagas bukan semata karena ia memiliki hubungan darah dan silsilah, namun lebih sebagai penghargaan atas jasa beliau di tengah masyarakat Desa Bojong dan skitarnya.

“Terlepas dari ada atau tidak ada hubungan silsilah, kita harus menghormati dan mengenang jasa setiap tokoh dan ulama masa silam yang memiliki jasa di mana kita tinggal. Begitulah ajaran yang ditanamkan para ulama Nusantara, sehingga ajaran Islam dapat diterima secara luas oleh penduduk negeri ini,” ungkap Fahir.

Makam Raden Santri Wijaya Kusuma dikeramatkan oleh warga Desa Bojong dan sekitarnya. Makamnya terletak di Keramat Pasarean Bojong, RW 08, RT 03, Desa Bojong, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor.

Makam Raden Santri Wijaya Kusuma terbilang unik, karena permukaan tanahnya sering menggunduk, menjadi gunungan. Bahkan makamnya pernah menggunduk hingga 3 meter, sehingga menyita perhatian masyarakat luas dan banyak yang ziarah.

“Pada malam jumat dan hari-hari besar Islam makam Raden Santri Wijaya Kusuma selalu ramai diziarahi masyarakat. Yang datang tidak hanya berasal dari Desa Bojong dan sekitarnya. Namun banyak yang sengaja datang dari luar daerah,” tuturnya.

Kegiatan haul Raden Santri Wijaya Kusuma diisi berbagai acara, yaitu khataman Al-Qur’an, tawassul kubro, ziarah, dzikir Sholawat Fatih, pembacaan Dalailul Khairat, dan dzikir Manaqib Sultanul Auliya Sayyiduna Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani RA.

Selain itu, pihak Yayasan At-Tawassuth juga melakukan pembagian 165 nasi box gratis kepada masyarakat sebagai rangkaian haul dan kegiatan edisi 103 yang dilaksanakan secara rutin setiap hari Jumat. ***

Rusmana