Kisah Kepedulian Ansor-Banser Sukaluyu Cianjur Bagikan Bingkisan

SERAMBINUSANTARA.com – Di tengah cuaca terik sejak siang hingga sore, para pemuda yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Ansor dan Banser Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, berbagi bingkisan Ramadhan di perempatan Tungturunan, Desa Hegarmanah, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, Sabtu (8/5).

Gerakan Pemuda Ansor adalah salah satu badan otonom Nahdlatul Ulama yang terdiri atas para pemuda yang berikhtiar menempa diri, meningkatkan kapasitas dengan berbagai kegiatan serta belajar bagaimana hidup bersama dengan berbagi agar lebih baik.

Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Sukaluyu Aap Muhammad Syapi’i mengatakan, pemberian bingkisan ini dalam upaya belajar mewujudkan kebersamaan, tanpa membedakan latar belakang sosial, budaya dan agama yang sudah menjadi komitmen Ansor-Banser selama ini.

“Kami sedang belajar mengasah kepedulian terhadap sesama, terutama berbagi bingkisan di bulan Ramadhan ini. Bukan soal berapa banyaknya yang dibagikan, tetapi kepeduliannya yang mesti diapresiasi. Di luar itu kegiatan berbagi setelah lebaran Idul Fitri akan terus dilakukan,” kata Aap Muhammad Syapi’i.

Hal senada diutarakan Kepala Satuan Koordinasi Rayon (Kasatkoryon) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kecamatan Sukaluyu, Abay. Ia menyampaikan terima kasih kepada siapa saja yang telah memberikan dukungan dan bantuannya.

Ia mengungkapkan, kegiatan GP Ansor Sukaluyu dilangsungkan secara riang gembira dan ceria. Begitulah seharusnya dalam menikmati ibadah Ramadhan. Meskipun Ramadhan kali ini, tidak beda dengan tahun lalu yang masih dalam suasana pandemi.

“Berbagi dengan penuh rasa syukur, tentu tidak untuk diri sendiri tapi harus dengan berbagi. Keceriaan haruslah dinikmati oleh siapa saja,” tegas Abay.

Akhir Ramadhan, lanjut Abay, harus dijadikan sebagai momentum untuk berbagi kepedulian terhadap sesama yang memang harus ditanamkan karena kita semua adalah calon pemimpin masa depan.

Ada pepatah mengatakan “Pemimpin bukan lahir karena Ijazah, tapi pemimpin itu lahir dari kepedulian yang terus diasah.”***

Kontributor: Wandi Ruswannur

Editor: Ahmad Fahir

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *