Selamat Jalan Pendekar Media Bogor!

Oleh Ahmad Fahir

Kabar duka menyelimuti dunia pers nasional, terutama Bogor. Pada Rabu sore (13/1/2021), wartawan senior Alfian Mujani menghembuskan napas terakhir, setelah dirawat beberapa hari di RS EMC Sentul City, Kabupaten Bogor, akibat terpapar Covid-19.

Putri Alfian, Quinta Normalita menyampaikan informasi mengenai meninggalnya sang ayah melalui akun Facebook miliknya. “Assalamualaikum wr wb. Innalillahi wa innailaihi raajiunn, telah meninggal dunia ayah kami Bpk Alfian Mujani bin H Muhammad Usman pada hari Rabu 13 Januari 2021 jam 16.50,”  kata Quinta dalam statusnya.

Pak Alfian Mujani saat menjalani perawatan di RS EMC Sentul City

Pada Kamis pagi (14/1/2021), jenazah almarhum Alfian Mujani dimakamkan di TPU Jombang, Jalan Jombang – Rawalele, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten. Tidak jauh dari kediamannya, di Jalan Cucur Barat IV, Blok B4 Nomor 2, Bintaro Jaya Sektor 4, Kota Tangerang Selatan.

Alfian Mujani dilahirkan di Pandeglang, Banten, 03 Mei 1960, dari keluarga santri. Pendidikan dasar ditempuhnya di SDN Nembol Pandeglang pada 1973, MTsN Serang pada 1976, dan MAN Pandeglang pada 1979. Sambil menempuh pendidikan formal, Alfian belajar agama di lingkungan pondok pesantren.

“Ayah dan keluarga saya orang Nahdlatul Ulama, dengan pendidikan pesantren yang ketat. Ayah dan ibu merupakan guru agama di kampung, di Pandeglang,” kata Alfian saat berjumpa pertama dengan saya, pada 2003.

Pada 1981, Alfian Mujani melanjutkan studi ke Universitas Muhammadiyah Solo dan Universitas Negeri Solo (UNS). Ia mengambil kuliah Strata Satu di dua kampus berbeda pada saat bersamaan.

Selepas kuliah, Alfian menekuni dunia jurnalistik. Karir jurnalistiknya dimulai dengan bergabung pada harian sore Wawasan Semarang pada 1986-1987, harian Masa Kini Yogyakarta pada 1987-1988, dan harian Jawa Pos  pada 1989-1991.

Karir jurnalistik Alfian menanjak saat dipercaya menjadi Kepala Biro Jawa Pos Jakarta pada 1992-1996. Ia juga dipercaya merangkap jabatan sebagai Redaktur Pelaksana Jawa Pos. Pada 1997-1998 ia diberi amanah sebagai Manager Advertising Jawa Pos.

Saat reformasi melanda Tanah Air pada 1998, keran kebebasan pers dibuka seluas-luasnya, yang ditandai dengan gegep gempita menjamurnya koran harian baru, terutama koran lokal di daerah. Pak Alfian Mujani adalah salah satu sosok penting di balik kelahiran sejumlah koran lokal pada era reformasi.

Alfian membidani lahirnya koran-koran lokal Jawa Pos dengan bendera “Radar”, yang dimulainya pada 2 November 1998 dengan mendirikan Radar Bogor, koran radar pertama di group Jawa Pos. Kelahiran Radar Bogor menginspirasi lahirnya puluhan koran lokal harian milik Jawa Pos Group.

Alfian menjabat Direktur PT Bogor Express Media dan pemimpin umum Radar Bogor. Pada 2002-2003 ia menjadi komisaris PT Bogor Express Media.

Pada Agustus 2003 Alfian Mujani mendirikan koran Harian Metro Bogor. Ia bergabung dengan Metro Bogor hingga 2004.

Selepas dari Metro Bogor, dalam rentang 2004-2006, Alfian Mujani membidani koran harian Joglo Semar di Solo, Jawa Tengah.

Pada 2006, Pak Alfian bergabung dengan koran Harian Jurnal Nasional di Jakarta, di bawah bendera PT Media Nusa Pradana. Ia bertugas mengembangkan pemasaran dan usaha.

Di bawah bendera Jurnal Nasional Group, Pak Alfian membidani lahirnya koran Harian Jurnal Bogor dan Jurnal Depok.

Pada 2013-2014, Alfian mendirikan koran Harian Inilah Jabar di Bandung. Ia menjabat sebagai pemimpin umum dan pemimpin redaksi.

Setahun berselang ia mendirikan koran Harian Inilah Bogor di Bogor. Ia menjabat sebagai pemimpin umum dan pemimpin redaksi.

Koran terakhir yang ia bidani, yaitu Harian Bogor Today. Koran ini didirikan pada 2015 di bawah bendera PT Bogor Raya Media Sejahtera.

Proses pemakaman pak Alfian Mujani di TPU Jombang, Tangerang Selatan

Berhenti dari gegap gempita industri media, Pak Alfian bergabung dengan PT Sentul City. Di bawah perusahaan pengembang besar ini ia masih berhubungan dengan dunia pers, dengan jabatan sebagai Head of Coorporate Communication PT Sentul City.

Sepanjang 1998 – 2017 alias dalam kurun 20 tahun Alfian Mujani terlibat secara langsung membidani lahirnya sedikitnya sembilan koran harian lokal di Indonesia. Yang terbanyak di Bogor, ia mendirikan lima koran lokal berbeda, yaitu Radar Bogor, Metro Bogor, Jurnal Bogor, Inilah Bogor, dan Bogor Today.

Empat koran lainnya, yaitu Harian Radar Sukabumi, Harian Joglo Semar di Solo, Harian Jurnal Depok, dan Harian Inilah Jabar di Bandung.

Saya mengenal Pak Alfian Mujani pada 2003, saat ia mendirikan Harian Metro Bogor. Selama setahun saya bekerja di bawah bimbingan Pak Alfian. Ia sebagai pemimpin umum dan pemimpin redaksi. Saya sebagai redaktur.

Saya banyak beljar dari hanya mengenai banyak hal, terutama di bidang jurnalistik. Ia merupakan sosok yang idealis, teliti dan sederhana dalam bekerja. Tak jarang ia tidur di kantor di kawasan Citra Niaga, Sentul Ciry. Bahkan ia rela tidur di atas meja rapat redaksi atau tumpukan retur koran.

Pak Alfian selalu mengajarkan pentingnya optimisme dalam menatap hidup, terutama dalam menggeluti industri pers yang sangat menuntut totalitas dan dedikasi tinggi. Bagi saya, ia merupakan senior dan mentor jurnalistik, seorang guru kehidupan.

Istirahat Abadi: Lokasi makam Pak Alfian Mujani di TPU Jombang, tempat peristirahatan terakhir sang pendekar media Bogor

Selamat jalan Pak Alfian. Doa terbaik menyertaimu. Semoga Allah menerima semua kebaikan dan amal saleh serta mengampuni segala kesalahan. Semoga ia menyambutmu penuh senyum dan memberi tempat terbaik di sisinya. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *